Surat untuk Ninit [2]

Rafly Alkatiry
2 min readJan 23, 2024

--

Halo lagi, salam kasih dan sayang dariku. Malam ini bukan malam yang menyenangkan, bukan malam yang seperti biasaanya, bukan malam yang bisa aku sebutkan sebagai malam yang kita banget.

Kejadian itu terus berputar terulang di pikiran, maafkan aku yang begitu keras kepada mu. Aku tahu caraku salah, bukan seperti aku yang biasanya. Endorphine sore ini kencang sekali berputar didarah ku, aku tak sanggup menahannya. Aku tahu, itu bukan seperti biasanya aku bertutur kepada mu, entah setan mana yang merasuk dalam tubuhku, aku minta maaf ya sayang.

Asal kamu tahu, rasanya masih sama, masih sama ingin menemani mu, melihat setiap langkah kecil yang kau lalui, melihat hasil dari jejak-jejak perjuanganmu. Aku rasa akan menyenangkan, di ujung garis finish itu, kita melihat bagaimana keringat itu jatuh, darah itu kau tumpahkan, dan kalimat-kalimat penyemangat itu kau susun kala itu.

Aku masih disini, masih jadi orang yang sama, setan itu hanya berlabuh sesaat, aku yakin panas akan doa-doa dalam sholat ku untukmu. Aku masih menjadi suporter nomor 1 mu, masih menjadi loyalis garis keras mu, masih akan mengabadikan momen-momen terbaikmu.

Aku harap pijakan-pijakan kecil ini dapat menjadi bensin untuk kita berdua saling menguatkan, untuk kita saling mengasihi satu sama lain, untuk kita saling menyebut nama satu sama lain dalam doa.

Sayang, semoga engkau selalu diberikan kemudahan, lebar jalannya, berkah langkah nya. Setiap langkah kecil, menguatkan mu perlahan. Bismillah jangan lupa, tetap berdoa, dan jangan lewatkan namaku juga di dalamnya (aku titip ya)

Tulisan ini singkat saja, lewat karena aku juga cemas dan kepikiran keadaan mu disana. Tidak lupa, cerita ini aku tulis bersamaan dengan dimulainya lagu “Bercinta Lewat Kata” oleh Donne Maula.

Terimakasih sudah selalu ada ya, maafkan kasihmu ini, kadang bebal dan banyak kurangnya. As always, sending you a warmest hug, a biggest kisses, and a muchas love. Love you Ninit, always💖🧸

--

--